jatim.wargaenamdua.com -
POLRESTA SIDOARJO - Bhabinkamtibmas terus memperkuat peran aktif dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah binaannya. Salah satu bentuk nyata terlihat dari kegiatan pengecekan dan pendampingan budidaya ikan lele yang dilakukan oleh Aiptu Dwi Adhianto, Bhabinkamtibmas Desa Balonggabus, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (20/6/2025) pagi tersebut berlokasi di RT 08 RW 04, Permata Candiloka, Desa Balonggabus. Di lokasi tersebut, lahan fasilitas umum dimanfaatkan menjadi area budidaya ikan lele oleh warga setempat, Sunaryoko, yang kini mengelola empat kolam dengan total sekitar 6.000 ekor ikan.
Budidaya ini merupakan bagian dari Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) yang digagas Polresta Sidoarjo sebagai implementasi dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan. Pendampingan dilakukan guna memastikan kelangsungan program serta menumbuhkan semangat warga dalam memanfaatkan potensi lokal.
“Pendampingan seperti ini bertujuan untuk memotivasi warga agar terus mengembangkan P2B. Selain memenuhi kebutuhan gizi keluarga, budidaya lele ini juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan,” ujar Aiptu Dwi Adhianto di sela peninjauan.
Selain memastikan kondisi ikan dan kualitas air kolam, Bhabinkamtibmas juga berdiskusi dengan warga terkait cara pemberian pakan, pengelolaan limbah, serta teknik panen yang efisien. Langkah ini sebagai bentuk edukasi agar hasil panen dapat maksimal dan berkelanjutan.
Program Polisi Cinta Petani yang dijalankan Polresta Sidoarjo melalui para Bhabinkamtibmas kini tak hanya menyasar pertanian, namun juga perikanan rakyat. Masyarakat pun menyambut baik program ini karena bisa dijalankan dengan modal terjangkau namun hasil menjanjikan.
Sunaryoko selaku pengelola kolam menyampaikan apresiasi atas perhatian dan pendampingan yang diberikan oleh kepolisian. “Kami jadi semangat, karena merasa diperhatikan dan dibimbing langsung. Lele ini bisa kami jual atau konsumsi sendiri,” ujarnya.
Polresta Sidoarjo berharap inisiatif warga seperti ini dapat menjadi percontohan bagi desa-desa lain, dalam menciptakan ketahanan pangan berbasis lingkungan dan komunitas. Kolaborasi antara masyarakat dan aparat diharapkan mampu mempercepat terwujudnya kemandirian pangan di tingkat lokal.